JOGLOSEMAR-Kabar cukup mengagetkan datang dari Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Bupati Sleman, Sri Purnomo terpapar COVID-19 seminggu usai disuntik vaksin COVID-19.
Baca: Bupati Sleman Umumkan Positif Terpapar Covid-19 Usai Jalan 2 Rangkaian, Simak Video Lengkapnya
Sebenarnya seberapa kebal seseorang dari paparan virus corona baru usai disuntik vaksin COVID-19 yang didatangkan dari China itu?
Dikutip dari paparan Satgas Penanganan COVID-19, vaksin bukanlah obat. Vaksin mendorong pembentukan kekebalan spesifik pada penyakit COVID-19 agar terhindar dari tertular atau pun kemungkinan sakit berat.
Satgas menyebut upaya perlindungan pencegahan COVID-19 menjadi kunci. Protokol kesehatan 3M ini terus didengungkan ykani disiplin memakai masker, menjaga jarak dan jauhi kerumunan serta mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir.
Vaksin, masih dikutip dari keterangan Satgas COVID-19 bekerja dengan merangsang pembentukan kekebalan tubuh secara spesifik terhadap bakteri/virus penyebab penyakit tertentu. Sehingga apabila terpapar, seseorang akan bisa terhindar dari penularan atau pun sakit berat akibat penyakit tersebut.
Sementara Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan vaksin COVID-19 akan lebih efektif melindungi masyarakat jika dilakukan ketika penyebaran virus sudah terkendali.
“Vaksin lebih efektif melindungi masyarakat saat vaksinasi dilakukan pada kondisi yang lebih terkendali di mana laju penularannya rendah,” kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 5 Januari.
Menurunya, bila vaksin diberikan dalam kondisi laju penularan masih tinggi maka peluang tidak tercapainya kekebalan komunitas atau heard immunity akan makin besar. Sehingga, berkaca dari hal ini, dia meminta masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin yang ketat.